Desember tahun ini adalah
tahun suka cita seluruh Katak yang ada. Mulai dari Katak hijau sampai dengan
Katak bangkong yang segede anak anjing. Hanya satu Katak yang bersedih, yaitu
Pangeran Katak. Sebab dia tidak bisa dicium oleh seorang gadis yang
mencintainya dengan tulus. Hujan tanpa spasi yang membuat gadis itu enggan
keluar menemui Pangeran Katak. Alhasil si pangeran nangis seharian lebih deras
dari musim hujan. Menangisi nasib malangnya harus jadi hewan reptil selamanya,
nah sedangkan aku menangisi kenapa yah si gadis cantik itu gak mau datang ke
rumahku, padahal seikat Tulip dari Turki sudah aku siapkan buatnya. Hahahahha.
Lebay.
Weekend berteman hujan
siang seperti ini enaknya tidur. Tapi sialnya mataku sedikit pun enggan
terpejam. Buka laptop malas, buka baju malahan meski hujan. Pilihan terakhir ya
buka bb dan melihat recent updates. Status semua temanku hampir sama, yaitu
hujan. Sampai BB-ku juga basah kebocoran air hujan. Sedangkan aku memajang
batik yang hendak di jual dengan status “suka dengan batik ini, PM!!!”. Hujan sepertinya
membawa berkah, aku kebanjiran pesanan. Bakal basah kantongku.
Nah selain kebanjiran
pesanan, aku pun kebanjiran curcol temanku yang dulu kostannya sampingan dengan
kostanku di daerah Yukum Jaya, Lampung Tengah. Si Pram. Lagi-lagi catatan ini
harus berisi nama ini anak, kenapa coba harus dia yang curhat?. Hadeh. Tetapi sebagai
teman yang baik, akhirnya pun aku membalas semua bbm curhatannya tentang kostan
yang lama. Dia mau pindah ke tempat yang baru, sebab yang lama susah bila
hendak memasukkan motor. Alhasil katanya dia terjatuh dan terseleo setelah
mendiami kamar yang pernah aku sewa selama kurang lebih delapan bulan. Yah kamar
kost yang kusewa itu memang lantai pintu masuknya tinggi, hingga agak susah
bila hendak memasukkan motor kedalam, aku pernah keluar keringat segede jagung
sampai keringat ke pantat-pantat saking susahnya. Hadeh. Makanya kapok tinggal
disana. Satu hal lagi yang paling parah dan menyebalkan buatku adalah kostan
itu berhantu. Syeremmmmm kawan. Merinding bombay gak pakai capcai deh.
Dari pembicaraan panjang
kali lebar kali tinggi yang aku lakukan via bbm dengan si Pram, semua referensi
yang kuberikan mengenai kamar sewaan dari harga yang sebulan tiga ratus ribu
hingga delapan ratus ribu, semua tidak ada yang mencapai kesepakatan untuknya
pindah dari kostan lama keparat itu. Mulutku sudah berbusa-busa menjelaskan semuanya. Tapi nihil. Akhirnya dengan
sedikit melupakan kekecewaan penjelasanku tadi, aku beranikan diri bertanya
padanya tentang mahluk gaib yang ada di kamar tersebut.
Aku : Pernah ketemu anak
kecil penunggu kamar itu gak Pram?
Songongnya ini anak malah
membalas bbm-ku dengan mengatakan bahwa anak kecil itu sudah di jitak kepalanya
dan dia membalas dengan ikon terbahak-bahak. Sambil menunggu balasan
selanjutnya, sesekali aku tetap membalas teman-teman lain yang bertanya tentang
harga batik yang aku jual.
Pram : Rupanya dia
jongkok di pojokkan belakang ruangan sempit itu bro. Ruang itukan tempat
sholat. Kurang ajarnya tuh anak, dia ngasih gue nomor buntut alias nomor togel 10.
Sejenak pikiranku
melayang, membayangkan kembali ruang itu. Benar disitu ada ruang kecil. Dulu ketika
aku masih disana, ruangan itu aku jadikan tempat rak sepatu, bak pakaian kotor
dan agak di pinggirnya aku letakkan meja dispenser.
Aku : Masa sih ngasih
nomor? Koq bisa? Emang dia ngomong sama lu?
Sederet pertanyaan yang
kulontarkan padanya, karena jujur aku tidak bisa mempercayai begitu saja
kata-katanya. Kuulangi pertanyaanku
Aku : Ah bohong saja,
emang dia nunjukin diri Pram?
Pram : Dia jongkok di
pojok ruangan sempit itu sambil menulis menggunakan jarinya angka 10. Gue gak
tergoda buat memasang nomor itu, tapi beberapa hari setelahnya nomor itu
beneran keluar. Nyesel dah gue gak jadi kaya hahahahahaha
Aku : Ketika dia
nunjukkan diri di hadapan gue, dia langsung minggat hahahahaha
Sejujurnya gak begitu
ceritanya. Malam itu seperti biasa, ketika hendak tidur yang kulakukan adalah
mematikan lampu kamar. Aku terbiasa tidur dengan ruangan yang redup cahayanya. Tengah
malam yang begitu larut, aku terbangun. Aku rasakan tengukku dingin seperti ada
orang yang sengaja meniupkannya. Aku refleks membalikkan badan. Demi tuhan pada
saat itu mungkin wajahku pucat dalam gelap. Keringat dingin bercucuran. Aku sedikit
gemetar, tetapi semua badanku tidak bisa digerakkan. Segala doa suci kulafadzkan
dalam hati. Di hadapanku, aku melihat satu sosok kecil hitam mengenakan celana
pendek tanpa memakai baju. Matanya merah. Dia berdiri tepat di atas tempat
tidurku. Seketika itu juga aku memejamkan mata tanpa berani melihat lagi. Lama setelahnya
aku seperti orang pingsan.
Pram : Hiiiiii lu
sihhhh....., makanya buat sholat tempatmu. Lu liatnya dimana? Lu gak bersahabat
dengan anak kecil sih hahahahah
Aku : Enak aja, sholat
terus tau. Dia main-main di kamar gue.
Pram mulai menceritakan
awal mula kejadiannya sampai dia bisa bertemu anak kecil tersebut.
Pram : Kaenya rumah anak
itu di pojokkan ruangan sempit itu. Waktu itu gue tertidur dan kelupaan
melakukan sholat Isya. Terbangunlah gue malam-malam, apesnya gue pas hendak
wudhu, di pertengahan sudah ada anak jongkok celana pendek, banyak korengnya,
sambil menulis angka 10. Gue cuekin dia, setelah sholat Isya anak itu sudah
menghilang.
Artinya kejadian yang
pernah kualami waktu itu terjawab sudah. Itu bukan mimpi atau khayalanku saja. Dari
enak kamar kostan yang sejajar berderet-deret. Kamar nomor satu pernah melihat
kuntilanak, ketika itu menurut Rina penghuni kamar kost nomor satu. Tengah malam
ketika dia hendak minum, dia melihat kuntilanak itu di ruang tamu. Kamar kedua
dari kostan itu kebetulan diisi oleh pasangan muda yang telah menikah dan
istrinya sedang hamil muda, tengah malam dia mendengar suara isak tangis bayi
yang memilukan. Serem dahhhh, tepok jidat dalam-dalam.
Aku : Gue penasaran
sebenarnya anak kecil itu siapa yah?
Pram : Gak tau bro, besok
gue tanyain yah. Ikon togue menyebar.
Aku balik menjulurkan
lidah dalam jawaban bbm-ku “Emang mudah gitu nemuin mahluk halus?”
Pram : Hahahaha, kostan
lu yang sekarang gimana?
Dengan takut-takut,
ketimbang timbul pernyataan baru dan lagu oppha gangname style menggema atau si
Sule koprol habis-habisan sambil bilang wow dan Syahrini cetarrrr banget (inget
semuanya gak ada hubungannya kan hahahaha) aku bilang saja kostanku yang baru
ini aman dan bebas (sebenarnya gak juga sih).
Pram : Sini gue tantangin
lu buat kenalan sama temen lu dikostan, mau? Semua tempat pasti ada, kalau mau
kenalan ya nanti gue kenalin. Lu rasain aja kehadirannya, nanti gue yang
komunikasi (ini ciyuz loh).
Entah dari mana
datangnya, tiba-tiba suara lolongan Srigala seperti bersahut-sahutan di
telingaku, dekat sekali. Padahal di luar hujan tanpa spasi masih saja terjadi. Apakah
suara hujan bisa menirukan suara binatang tertentu ketika begitu derasnya hujan
turun?. Dan aku dengan sok berani membalas bbm pram dengan “Boleh, Kapan?”
Pram : Hmmm kalau dia
terus niat iseng dengan lu, janji yah jangan nyalahin gue dan janji juga
setelahnya jangan pernah cerita soal kejadian itu. Anggap lu gak pernah
mengalami kejadian itu dalam hidup lu dan jangan menyesal.
CETTTTAAARRRRR MEMBAHANA
BADAIIII HALILINTAR...........
Aku seperti mendengar
penjelasan seorang dukun yang memberikan perintah dan aba-aba pada sekelompok
remaja tolol yang mencari malapetakanya sendiri dengan menurutin semua
anjurannya dan lantas memainkan jelangkung dengan satu ucapan yang menurutku
juga konyol “Jelangkung yuk ikut pesta, lu dateng sendiri, pulang juga sendiri”
“Gue males ngantirin lu pulang” dan selanjutnya jelas si Jelangkung pasti
marahlah merasa dipermainkan. Ya gak. Hahahahhaha gilanya lagi tuh remaja
konyol pada mati ketakutan, nah yang nontonnya ikutan tolol hahahahah.
Aku : Ya bilang lah sama
dia gak usah mengganggu. Jadi inget slogan Lu, Gue, End.
Pram : Deal or no deal
bro? Lumayan buat referensi tulisan lu kalau mau buat cerita horor. Hahahaha.
Dengan becanda dan
tentunya tertawa terbahak-bahak dengan ucapan deal or no dealnya itu ngingetin
Tantowi Yahya yang ada di hadapanku, akhirnya aku ngasih jawaban ngasal “Deal”
Pram : Oke, siapin aja
minyak wangi yang baunya bunga, boleh bunga apa saja.
Aku : Bunga bank bisa gak
hahahahaha
Pram : Lalu siapin juga
ayam bakar dua potong, bagian sayap dan paha.
Aku : Yeeee itu mah lu
yang makan............ hadehhhhhh
Pram : iya mas, dengan
nyengir kuda. Minyak wanginya aja bro. Biasanya gue jadi laperrr buru
begituannn.
Aku : hahahahah lu mah
doyan makan gendutttt bukan laperr. Bisa gak sih tanpa minyak wangi dan segala
sesuatu sajen. Lu dah kae dukun.
Pram : Aseeeemmmm kuwi
yo. Bisa aja, tapi mungkin agak susah
Dengan becanda dan
berusaha mempercayainya bahwa dia emang salah satu orang yang mungkin diberi
kelebihan untuk bisa berinteraksi dengan mahluk gaib, kubalas bbm-nya “Apa
perlu gue kirimin teman kamar gue ini ke kostan lu Pram?”
Pram : Gue dah banyak pengikutnya
bro. Hahahahah
Aku : Biar tambah banyak.
Pram : Gak usah
repot-repot
Aku : Disini ada cewek
namanya Kembang Arum
Mungkin si Pram marah
atau kesal denganku yang seolah-olah meragukan kemampuannya untuk bisa
mendatangkan mahluk gaib dan bisa berbicara dengan mereka. Dia langsung
membalas bbm-ku dengan pernyataan yang membuatku merasa bersalah dan tidak enak
dengannya. Jangan menyepelekan kemampuan gue, mungkin seperti itu ucapannya
kepadaku. Bahkan bila dia bisa membuktikannya denganku, maka dia meminta
semacam reward atas prestasinya tersebut. Sebenarnya aku hendak cerita soal
mimpiku.
***
Taman itu begitu indah. Rumputnya hijau rapi
terawat. Bunga-bunga bermekaran. Aku begitu takjub melihatnya. Aku serasa
berada di taman-taman kerajaaan dari negeri antah berantah. Udaranya begitu
sejuk dan segar. Hanya satu keanehan di taman ini, di tengah-tengahnya terdapat
sumur tanpa dua tiang penyanggah persis seperti sumur yang ada di kostanku yang
baru. Ketika aku sedang asik dan terpesona dengan apa yang sedang aku saksikan,
tiba-tiba dari arah belakang ada yang menyapaku.
“Sedang apa kamu di kediamanku?”
Aku menoleh kebelakang. Saat ini di hadapanku
berdiri seorang gadis yang luar biasa cantiknya. Wajahnya berbentuk oval
sempurna, matanya hitam dengan lingkaran putih yang memikat. Rambutnya hitam
lurus dan tergerai hingga bahu. Sesekali rambut itu diterbangkan angin. Gadis ini
mengenakan gaun biru langit yang di dadanya terdapat berbagai macam batu
permata berwarna-warni membentuk seperti sebuah lambang yang aku tak tahu apa
itu.
“Aku seperti tersesat dan saat ini aku sedang
menikmati keindahan taman ini” jawabku tersedat masih terpesona dengan
kecantikan wajahnya
Sebelum aku bertanya siapa dia dan tempat apa ini
namanya, tiba-tiba tubuh gadis itu melayang secara perlahan hingga kakinya tak
lagi menjejak di bumi. Dia terbang menuju arah sumur dan sebelum tubuhnya
benar-benar tenggelam dalam dasar sumur, gadis itu berteriak lantang.
“Aku Kembang Arum penguasa tempat ini, jangan
pernah merusak daerah kekuasaanku. Cepat PERGIIII!!!!!”
***
Kembali pada percakapan
bbm antara aku dan Pram.
Aku : Sebenarnya disini
ada juga, gue pernah dimimpiin. Dia adanya di sumur. Kalau lu kesini, lu bisa
liat Pram warna air sumur itu hitam pekat. Tetapi anehnya bila kita timba
airnya kepermukaan, warna airnya bening banget. Dan satu keanehan lainnya
adalah terkadang ada bau bangkai yang menyengat tetapi bukan berasal dari air
sumur tersebut.
Pram : Ah itu hanya dalam
saja sumurnya
Aku : Gak dalam Pram, coz
waktu kemarau yang lalu, dasar sumur itu kelihatan.
Setelah aku jelaskan
panjang kali lebar kali tinggi, akhirnya untuk kesepakatan yang pertama tidak
aku sanggupi. Tetapi aku ingin si pram melihat keanehan sumur yang ada di
kostanku yang terbaru. Terlepas dari itu semua, aku hanya berpikir semua ada
aturan dan takdirnya masing-masing. Di akhir pembicaarn via bbm ini malah si
Pram memberikanku sebuah teka-teki, bahwa ada orang yang tersakiti hatinya oleh
perkataanku yang menurut keterangannya mungkin kata-kataku itu hanya ucapan
biasa saja, tetapi penyampaiannya tidak pada waktu yang tepat. Sialnya setelah
aku tanya siapa kira-kira orang yang tidak sengaja aku sakiti tersebut. Tetapi Pram
tidak menjelaskannya. Malah dengan tertawa dia berkata “Asemmmmm emang aku
dukun?”
Tinggal aku yang
terbengong-bengong sampai-sampai ada ayam tetangga mati secara mendadak setelah
mengetahui bahwa aku melamun selama tiga jam perjalanan antara Bandar Jaya
hingga Bakauheni. Ahhhhhh harusnya aku menyebrang lautan kali yah pemirsah. Benar-benar
tidak nyambungkan akhirnya pemirsah. Well, enjoy it.
Bandar Jaya, 10122012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar