YANG TERHEBAT
@yandigsa82
Pernat terpikir
olehku, seandainya aku hidup tanpa seorang ibu. Tidak terbayang rasanya. Pasti
aku tidak akan pernah merasakan dekapan hangat, kasih sayang, cinta dan
pengorbanan yang begitu besar dari seorang ibu. Mungkin masih banyak
orang-orang yang tidak seberuntung aku. Bisa jadi mereka tidak mempunyai
seorang ibu. Untunglah sampai dengan saat ini aku masih mempunyai seorang ibu
yang begitu tulus memberikan segala yang beliau miliki. Aku memanggil wanita
mulia itu “Emak”.
Aku sayang Emak,
meskipun terkadang aku tidak sepenuhnya bisa untuk menunjukkan rasa sayangku
itu. Karena, bagiku apa yang aku lakukan belumlah bisa membalas semua
pengorbanannya. Aku masih terus berusaha sekuat mungkin untuk bisa
membahagiakannya. Bagaimana memenuhi keinginan Emak utuk bisa menjadi anak yang
baik. Emak dengan segala kerendahan hatinya selalu memberikan yang terbaik buat
anak-anaknya. Hidup dengan kondisi ekonomi yang biasa-biasa saja tidak
menjadikan Emak perempuan yang lemah. Emak membantu memenuhi keuangan keluarga
dengan berdagang. Semua itu emak lakukan demi anak-anaknya, tanpa lelah.
Pernah aku sakit
selama berada di rantau. Sakitku tidak akan pernah sembuh meski sudah beberapa
kali berobat ke dokter. Dimana pun aku berada, bila sakit, entah mengapa aku
harus pulang dan bertemu dengan Emak. Melihat senyum tulusnya merawatku yang
sedang sakit adalah sugesti dan obat paling mujarab. Tiap kali tangan Emak
membelai kepalaku, rasanya ada kesejukkan yang tak bisa dilukiskan oleh apa
pun. Sudah bisa dipastikan, aku pasti akan cepat sembuh. Bagiku Emak adalah
segalanya. Pelepas rindu.
Ya Allah, bila aku boleh meminta, aku ingin
Engkau memberikan kesehatan tak hingga buat Emakku. Jangan Engkau menjemputnya
untuk menghuni surga-Mu terlebih dahulu sebelum aku benar-benar bisa membalas
semua jasa dan pengorbanannya. Ijinkan aku bisa membahagiakan Emak, seperti
dahulu beliau selalu memberikan kebahagiaan kepadaku.
Emak, aku yakin,
aku pernah membuat Emak kesal, marah atau bahkan aku pernah membuat airmata
Emak tak terbendung lagi karena tingkah lakuku. Emak pasti menangis bila
melihat kelakuanku yang tidak sesuai dengan apa yang Emak ajarkan padaku. Meski
pun begitu, aku yakin Emak menganggap semua itu adalah anugerah terindah dalam
hidupnya. Ah Emak tidak pernah mengeluh tentang semua perbuatan anak-anaknya.
Emak, aku sayang dan cinta padamu karena Allah.
Emak, aku
berjanji pada diriku sendiri, akan kubuktikan bahwa kelak aku bisa
membahagiakanmu. Aku sadar mungkin selama ini, aku belum bisa memberikan yang
terbaik. Tetapi dengan doa tulus dari Emak semua akan terjawab, aku ingin kelak
Emak tersenyum bahagia melihat keberhasilan anakmu. Emak, tahukah engkau bahwa
aku sering kali memikirkan dan memimpikanmu. Betapa tak berguna dan sedihnya
aku bila tak bisa memberikan yang terbaik padamu. Aku berharap kehidupan kita
semakin membaik di dunia dan juga di akhirat. Baktiku padamu.
“Emak, seandainya Matahari tak lagi
menyinari dunia, aku berharap sinarmu tak pernah pudar untukku. Selamanya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar