Dua Cinta Dalam Hidupku
@yandigsa82
Sebenarnya aku malu untuk
menceritakan atau sekedar menuliskan cerita tentang cinta yang kualami. Bisa
dibilang, mungkin aku adalah orang yang sama sekali tidak mengenal cinta.
Bagiku cinta tak terbayang seperti apa rasa dan wujudnya. Bila banyak orang
merasakan jatuh cinta sejak dari sekolah menengah pertama sampai dengan jenjang
perguruan tinggi. Maka, aku tak pernah merasakannya. Kata pacaran hanya aku
tahu dari cerita teman-temanku yang mempunyai pacar. Sedangkan ketika aku
ditanya tentang pacaran, aku hanya terbengong harus berkata apa. aku ini JOTI
alis jomblo sejati.
Lahir dari anak pertama dari dua saudara. Aku anak laki-laki
satu-satunya. Sebenarnya aku sama seperti kebanyakkan orang. Seperti laki-laki
normal lainnya, bila melihat perempuan yang aku suka, pasti ada rasa getar yang
ritme-nya tak tentu dan juga detak jantung yang sama seperti kebanyakan orang
yang jatuh cinta. Jantung berdebabar-debar. Tapi sungguh aku laki-laki pemalu
atau lebih tepatnya aku orang yang tidak mempunyai rasa percaya diri untuk
menghadapi mahluk yang bernama perempuan. Peluh pasti merajai seluruh tubuhku
ketika aku melihat perempuan yang aku suka. Bibir terkatup tak berbicara. Aku
ingat sebuah lagu “Hidup tanpa cinta
bagai taman tak berbunga”. Ah malangnya aku.
Usiaku 30 tahun sudah. Orang tua mulai khawatir dan
bertanya-tanya. Kenapa anak bujangnya belum juga mengenalkan satu orang
perempuan pun untuk menjadi menantu mereka. Aku seperti menelan pil pahit
ketika orang tuaku bertanya kapan aku menikah. Sementara kedua adikku sudah
menikah dan masing-masing sudah mempunyai anak. Orang tuaku juga pernah ngomong
denganku, bahwa mereka juga ingin mempunyai cucu dari hasil pernikahanku kelak.
Aku berdoa dan memantapkan hati untuk mencari pendamping
hidup. Ada beberapa teman yang menjadi mak comblang. Mereka mengenalkanku
beberapa teman perempuannya. Aku menyambut niat baik tersebut. Aku tidak mau
selamanya disebut bujang tua yang tak laku-laku. Saatnya aku fokus menata
hatiku. Aku harus bisa membahagiakan diriku sendiri dan kedua orang tua.
Dari beberapa perkenalan itu, hanya satu orang yang bisa
membuat hatiku bergelora. Dia perempuan biasa yang baik hatinya. Bekerja
sebagai guru di taman kanak-kanak. Suaranya lembut. Setelah berjalan selama dua
tahun untuk mengenal sifat, karakter dan segala sesuatu pada diri masing-masing
serta sudah paham tentang tingkah lakunya. Akhirnya aku menetapkan hati
kepadanya.
Masjid Baiturrohman dan seluruh yang hadir jadi saksi saat
upacara sakral itu terjadi pada tanggal 23 Desember 2012. Suasana haru meliputi
hadirin ketika aku berhasil mengucapkan ijab Kabul. Cintaku kini telah
berlabuh. Hidupku berlagu nada cinta yang syahdu.
Kebahagianku kembali mekar tatkala pada tanggal 01 Oktober
2013 buah cinta kami hadir. Meski lahir premature
yaitu usia 8 Bulan 7 Hari, tetapi bayi kami sehat. Aku menangis mendapatkan
kebahagian yang tak terkira ini. Dalam hidupku saat ini ada dua cinta yaitu
istri dan anakku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar