Mimpi Melihat
Api dan Asap
Kau bermimpi
melihat api dan asap, katamu dalam pesan pendek yang kuterima hari ini. Setelah
kubertanya bagaimana kelanjutan hubungan kita. Aku tak mampu menafsirkan
mimpimu. Mungkin perjodohan ini tidak berarti bagimu, tetapi tidak buatku. Aku
menginginkan hubungan ini berlanjut hingga kepelaminan, walau kita dijodohkan.
***
Siti Maryam,
nama perempuan yang secara tak sengaja dijodohkan Titin adik tingkatku semasa sekolah
menengah umum dulu. Ketika aku berkunjung ketempat prakteknya untuk memeriksa
gigi. Dia seorang perawat. Tepatnya perawat gigi. Setelah dikenalkan olehnya
melalui pembicaan via handphone, aku meng-add facebook miliknya
Siti.
Akhirnya setelah
cukup lama berkenalan melalui dunia maya dan komunikasi via handphone,
setelah menemui kata sepakat. Kami bertemu. Soal pertemuan itu sungguh membuat
jantungku tak menentu walau akhirnya pembicaraan antara aku dan dia berjalan
dengan lancar. Dia seorang guru. Orangnya bersahaja dan yatim tak berayah. Awalnya
aku berpikir kuno soal perjodohan. Tetapi Titin menjelaskan, tidak ada salahnya
dicoba. Lagian kakak sudah berumur, sudah semestinya menggenapkan separuh dien.
Nikah itu ibadah. Aku saja sudah menikah. Begitu katanya panjang lebar. Aku
hanya tersenyum, benar juga apa yang dikatakannya.
Ibuku pun sudah
mewanti-wanti agar aku cepat mencari perempuan yang kusuka. Satu hal lagi
adikku yang kedua juga telah menikah dan telah dikaruniai anak perempuan
berumur dua tahun sekarang. Jujur usiaku sudah hampir kepala tiga. Temanku yang
sebaya rata-rata sudah menikah dan mempunyai anak. Aku tak mau jadi bujang
lapuk. Duh gusti aku ngeri sendiri bila membayangkan jika kelak sampai usia
bertambah aku belum menemukan jodohku.
Kucoba
mempertanyakan perihal mimpi Siti pada orang yang kuanggap mengetahui hal ini.
Tetapi jawaban yang kudapati hanya kata bijak yang masih harus aku pikirkan
lagi. Mimpi yang baik datangnya dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk
datangnya dari setan. Begitu katanya. Ah, pusing sendiri aku dibuatnya.
Masalahnya aku tak tahu apakah mimpi melihat api dan asap itu pertanda baik atau
buruk.
“gimana
kelanjutan hubungan kita” kuberanikan diri untuk memulai pertanyaan yang selama
ini terus mengusik pikiranku.
“entahlah, aku sedang banyak
pikiran akhir-akhir ini”
“kau pernah
memberikan komentar status yang kutulis di facebook beberapa hari lalu
mengenai siapa soulmateku” katanya dengan suara yang malas. Memang aku
pernah menanyakan hal itu lewat facebook dan jujur ada rasa penasaran
sekaligus cemburu mengetahui Siti mempunyai seorang soulmate.
“memang siapa
dia? Laki-laki?” berondong tanyaku sambil menahan gemuruh yang tiba-tiba
bergejolak di dada.
“aku punya teman
dekat yang kuanggap sebagai soulmateku. Selama ini hanya dia yang
menemaniku melewati masa-masa sulit. Dia teman sekerjaku, seorang guru juga.
Namanya Hendri, jujur aku dan dia tidak terikat satu hubungan apa pun walau
telah kuanggap dia soulmateku.”
Semua penjelasan
Siti bagiku begitu menyakitkan, walau dia berkata Hendri bukanlah siapa-siapa
baginya. Tetapi apa yang dikatakannya sebagai soulmate rasanya aku
sedikit tak menerima. Kalau Hendri adalah seorang teman yang mempunyai arti
lebih, lalu aku ini dianggap apa olehnya. Hanya api yang bisa dipadamkan bila
tersiram hujan yang tiba-tiba leleh dari matanya atau asap yang cepat lenyap
ketika angin berhembus. Aku tidak bisa membayangkan serta berharap banyak
perjodohan ini, yang aku tahu hanya ada dua laki-laki dalam hidup Siti.
Jadi siapa yang dipilih Siti?
BalasHapushehehheheh siapa yah
Hapus