Gulai Ikan Dalam Buluh dan Nasi Ibat Khas Masyarakat Juku Batu
Biasanya ketika kita berkunjung ke suatu daerah, entah itu tujuannya berwisata atau sekedar mampir, kita selalu mencicip kuliner khas daerah tersebut. Seperti halnya ketika saya dan rombongan Tapis Blogger berkesempatan di undang dalam acara Camping Ground dan menikmati keindahan wisata Air Terjun Putri Malu minggu lalu.
Salah Satu Ajang Silaturahim Masyarakat Lampung |
Sebelum kami menuju Air Terjun Putri Malu, kami disuguhkan masakan khas masyarakat Juku Batu, Banjit, Kabupaten Way Kanan. Kebetulan kami mengunjungi rumah salah satu tokoh setempat yaitu Pak Damhuri. Sudah menjadi kebiasaan turun temurun bahwa masyarakat Lampung selalu berkumpul satu sama lain untuk saling bersilaturahmi. Nah biasanya, dalam perkumpulan tersebut masyarakat Lampung selalu menghidangkan masakan khas setempat salah satunya adalah Nasi Ibat dan Gulai Ikan Dalam Buluh.
Baca Juga : Keindahan Air Terjun Putri Malu
Baca Juga : Keindahan Air Terjun Putri Malu
Nasi Ibat adalah nasi putih pulen yang setelah masak dibungkus menggunakan daun pisang, setelah dibungkus rapi diletakkan dalam keranjang nasi. Nasi Ibat dapat mempertahankan panasnya nasi selama 12 jam tanpa basi. Nasi Ibat cocok dijadikan bekal perjalanan, karena hangatnya dapat bertahan selama perjalanan.
Nasi Ibat yang tahan hangat hingga 12 Jam |
Gulai Ikan Dalam Buluh
Masakan satu ini sangat enak sekali. Bumbu-bumbu yang digunakan berbahan rempah-rempah seperti Kunyit, Cabai Hijau, Bawang Putih, Batang Serai. Secara umum masakan Gulai Ikan Dalam Buluh ini sama seperti masakan Pindang Ikan.
Ikan yang di masak dalam Bambu |
Kekhasan yang didapat dan menciptakan cita rasa tersendiri adalah Ikan yang dijadikan bahan dasar gulai ini di masak dalam Buluh atau Bambu. Daging ikannya lembut dan kuahnya segar dengan berbagai bumbu yang tidak digiling namun hanya di iris-iris saja. Aroma Buluh atau Bambu pun menjadi rasa khas perpaduan gulai ikan yang ada di Desa Juku Batu, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan
Sedapnyeeee nasi ibad dan ikan buluh. Kuliner setempat memang punya cita rasa dan keunikan sendiri ya, Bang ^_^
BalasHapusIyah bener hehee
Hapusaiiih ngiler deh baca ini, pengen nyoba deh nasi ibad dan ikan buluh khas Way Kanan, Lampung.
BalasHapusjadi lapar..pengen nyobain
BalasHapus